Orang tua mana yang tidak marah besar saat mengetahui putrinya telah hamil di luar nikah?
Itulah yang sedang terjadi pada Tati.
Ia benar-benar dimarahi habis-habisan oleh sang Ayah, Pak Budi, karena ketahuan sedang hamil.
"Kamu ini sebagai anak tidak menghargai kerja keras orang tua! Untuk menghidupi dan mendidik kamu menjadi seperti ini, semua karena kerja keras Kami!
Sekarang lihat, karena ulahmu, Ayah dan ibu kamu ini jadi malu dengan tetangga!" Kata pak Budi dengan nada keras.
Sang Ibu, hanya bisa menangis di pojokan kamar melihat anaknya dimarahin habis-habisan.
"Sekarang katakan!! Siapa lelaki kurang ajar membuat malu keluarga ini? Suruh dia ke sini!" Ucap pak Budi masih dengan nada tinggi.
Tati kemudian menghubungi kekasihnya, Dudung, untuk segera datang.
Nggak berapa lama kemudian, sebuah mobil Lamborgini berhenti tepat di depan rumah.
Tampak seorang pemuda gagah, ganteng keluar dari masuk dan bergegas masuk ke dalam rumah.
"Saya yang telah menghamili putri Bapak. Tapi saya minta maaf sebelumnya, terus terang saya katakan, saya tidak dapat menikahi putri anda karena isteri saya tidak mengizinkan untuk menikahi putri anda" Kata Dudung.
Mendengar pernyataan itu, marahlah Pak Budi!
Namun lanjut Dudung berkata lagi, "Walaupun saya tidak menikahi putri bapak, saya tetap akan bertanggung jawab.
Jika nantinya anak yang lahir adalah perempuan, saya akan memberikan 10 pintu kontrakan dan uang 10 milyar rupiah.
Jika nantinya anak yang lahir adalah laki-laki, saya akan memberikan satu 2 kedai rumah makan dan uang tunai 20 milyar rupiah"
"Tapi, jika putri anda nantinya mengalami keguguran. Apa yang yang harus saya lakukan?" tanya Dudung
Pak Budi kemudian berpikir sejenak, kemudian berjalan menghampiri Dudung sambil merangkul bahunya dan mengatakan...
"Kalau keguguran, kamu harus coba lagi ya!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar