Sudah berhari-hari Jono nggak keluar rumah. Ia berdiam diri di kamarnya dan hanya membuka pintu untuk makan atau ke kamar mandi. Ibunya sudah khawatir, sebab nggak biasanya Jono menyendiri seperti itu.
Beberapa hari yang lalu, Jono pergi untuk berkonsultasi ke dokter karena sedang sakit batuk. Suara batuknya kadang mengganggu orang rumah saat tertidur, tetapi semua orang tidak tega memarahi Jono.
Ibunya sudah memaksa Jono untuk kembali berobat ke dokter. Dia pikir, dokter yang sebelumnya tidak memberikan obat yang cocok, karena kondisi Jono tidak kunjung membaik.
Saat Jono hendak mengambil nasi untuk makan, Ibu menghampirinya,
“Jono, kenapa mengurung diri seperti ini, Nak?” Ibunya menanya
Jono yang hendak menyuap nasi terpaksa harus menundanya, bukan karena pertanyaan Ibu tetapi karena batuknya yang sangat mengganggu.
“Waktu aku ke dokter, aku bilang batuk ini gatal banget di tenggorokan. Kata dokter, Jono sakit batuk berdahak.” Kata Jono.
“Terus kenapa?” Ibunya bertanya bingung.
“aku takut, Bu...” Jawab Jono
Belum sempat bertanya lagi, Jono kembali batuk, kali ini dia langsung ke kamar mandi untuk membuang dahaknya.
“Ya ampun, Jono, kamu harus segera ke dokter lagi sebelum batuknya tambah parah.” Kata Ibunya sembari mengusap-usap punggung Jono.
“Aku nggak mau pergi ke dokter lagi bu.” Jawab Jono.
“Kalau nggak ke dokter gimana sakitnya bisa sembuh?” Tanya Ibu.
“Dokter bilang, supaya tenggorokanku tidak gatal, tenggorokanku harus digaruk, Yaudah aku garuk terus aja leherku...” kata Jono.
Tidak lama ibunya pun langsung menjawab dengan nada tinggi...
“Aduuuh Jono... yang di maksud gatal itu bukan leher kamu yang harus garuk, tapi yang di dalam leher kamu yang harus diobati!!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar