Ada dua saudara kembar bernama Dono dan Doyok. Dono memiliki sebuah perahu dayung yang sekarang sudah termakan usia dan tak layak pakai lagi. Suatu hari perahu dayungnya tenggelam dan waktunya kebetulan bersamaan dengan meninggalnya istrinya Doyok, saudara kembarnya.
Beberapa hari kemudian seorang wanita tua kebetulan melihat Dono, dan wanita itu mengira kalau dia bertemu dengan Doyok yang baru saja kehilangan istrinya itu. Wanita itu pun berkata kepada Dono,
“Ibu turut berduka cita atas meninggalnya istrimu, Nak. Ibu paham pasti kamu masih merasa sedih karena kehilangan.” wanita tua itu berkata sambil mengelus dadanya
Nah, si Dono mengira bahwa wanita itu sedang membicarakan tentang perahu dayungnya yang tenggelam itu.
“Sebenarnya sih Bu, bisa dibilang saya malah merasa senang karena bisa menyingkirkannya. Bisa dikatakan dia sudah sangat uzur bahkan juga buruk rupa sejak dulu. Bagian bawahnya juga sudah begitu termakan usia dan kotor.” Dono menjawab.
Dono pun terus berbicara pada wanita tua itu.
“Setiap kali saya memakainya, lubangnya semakin bertambah besar dan bocor tidak karuan. Saya pikir yang membuatnya jadi tiada saat kemarin saya menyewakanmya kepada empat anak muda, untuk menemani mereka bersenang-senang.”
Dan yang membuat wanita itu kaget, setelah Dono berbicara ini...
“Saya sebenarnya sudah mengingatkan ke mereka kalau dia sudah tidak begitu nyaman untuk dipakai, tapi mereka ngotot ingin menyewanya. Bayangkan saja Bu, mereka berempat mencoba masuk ke dalam bersama-sama...”
Wanita tua itu pun bingung lalu pergi tanpa pamit~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar