Budi dan Ani adalah sepasang suami istri. Mereka memutuskan menikah ketika sudah menjalin hubungan selama 6 tahun. Dimasa pacaran selama 6 tahun, hubungannya tidak pernah dilanda masalah besar. Entahlah, mereka pun bingung kenapa pasangan lain sering menghadapi masalah seperti perselingkuhan atau hilang rasa sayang.
Penasaran dengan hubungannya yang jarang terjadi masalah, tiba-tiba Ani terpikirkan sesuatu. Malam itu, pukul 20.00, Budi belum pulang dari kantor. Lalu Ani menuliskan sebuah surat di atas ranjang dan dia pun bersembunyi di bawah ranjang untuk mengetahui reaksi Budi ketika membaca surat tersebut.
Nggak lama, Budi pulang dan membuka pintu kamar.
Melihat surat tersebut lalu membukanya.
Dalam surat itu tertulis "Maaf, Mas Budi. Aku mau kita berpisah. Waktu bertahun-tahun sudah terlalu cukup untuk kita. Lagipula, aku tidak pernah bahagia bersamamu, ttd: Ani"
Budi menarik napas dan mengembuskannya lagi, lalu duduk di tepi kasur.
“Halo sayang?” kata Budi dengan orang yang diteleponnya.
Mendengar kata ‘sayang’, Ani langsung kaget bukan kepalang.
“Akhirnya istriku pergi. Haha, harusnya dia pergi dari lama saja agar kita bisa bersama. Baiklah, aku jemput kamu di depan gang, ya...”
Budi menuliskan sesuatu di surat tersebut, lalu bergegas pergi ke luar.
Setelah Budi pergi, Ani keluar dari bawah kasur dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak menyangka reaksi Budi akan seperti itu.
Ia pun duduk di tepi kasur dan menggenggam surat buatannya sendiri sambil menangis terisak-isak. Air matanya tidak dapat tertahan lagi.
Perlahan Ani membuka lagi surat tersebut dan melihat balasan dari Budi yang berkata...
"Aku tau kamu di bawah kasur, cepat keluar sebelum kecoa datang. Aku ke depan gang dulu ya, mau beli makanan habis itu kita makan bersama. Ngomong-ngomong, selamat hari jadi pernikahan. Aku selalu menyayangimu dan akan berusaha membahagiakanmu. ttd: Budi"
Membaca surat tersebut, Ani jadi malu sendiri dengan muka yang memerah...
"Aaaaahh... Mas Budiku~" batinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar