Koko adalah seorang anggota DPR yang baru saja dilantik hari ini.
Ia tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk.
Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah.
Belum lama ia duduk, ada yang mengetuk pintu ruangannya.
Setelah dibuka, berdirilah dihadapannya 2 orang dengan koper besar dan segulungan kabel.
"Wah..., ini pasti wartawan TV yg mau mewawancarai aku...", pikir Koko dalam hati.
Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telepon dia berkata,
"Maaf bapak-bapak bisa tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini"
Tampak dia sedang menelpon menggunakan pesawat telepon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut 'demi rakyat' dan 'kepentingan rakyat' dengan keras.
Setelah selesai sambil meletakan gagang telepon dia berkata pada dua orang tamunya tadi.
"Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai..." kata Koko sambil mempersilahkan tamunya duduk.
Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain.
Akhirnya salah satunya berkata...
"Maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran telepon bapak..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar